BANYUMAS - Memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW dan satu abad hari lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) tanggal 26 bln Rajab 1444 H, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif NU 1 Pangabean menggelar Hafalan asmaul husna shalawatan dan pengajian. Bertempat di Aula Baru Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif NU 1 Desa Pangebatan, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jum'at (17/02/2023).
Kepala MI Ma’arif NU 1 Pangebatan, Nur Khasanah menyampaikan, kegiatan tahun ini melibatkan tidak hanya siswa MI Ma’arif NU 01 Pangebatan tetapi juga kepala segenap dewan guru serta siswa TK Diponegoro 59 Pangebatan yang diisi dengan hafalan asmaul husna, shalawatan.
Pemberian piala untuk Falih Arrahman siswa kelas 6 yang berprestasi pada bidang olahraga tenis meja dengan meraih prestasi juara 1 lomba porsema Tk Karanglewas dan Juara II lomba aksioma Tk Banyumas dilanjutkan dengan pengajian bagi guru dan siswa yang disampaikan oleh Kyai Ahmad Nur Huda.
"Dengan pemberian piala disaksikan siswa-siswi MI Ma’arif NU 01 Pangebatan dan TK Diponegoro 59 pangebatan ini diharapkan dapat memotivasi mereka untuk terus menorehkan prestasi ditahun-tahun yang akan datang. Sesuai dengan visi MI Ma’arif NU 01 Pangebatan yaitu membentuk siswa yang beriman, berilmu, berprestasi, dan berakhlakul karimah, " ungkap Nur Khasanah.
Peringatan satu abad Harlah NU, menurut Kyai Ahmad Nur Huda bertujuan untuk memberikan kesadaran dan pengalaman tentang suka duka perjuangan ulama NU kepada peserta Didik MI Ma’arif NU 01 Pangebatan.
“Membekali peserta didik agar memiliki pengetahuan dan kesadaran serta menghargai jerih payah perjuangan ulama NU dalam mempertahankan bangsa, negara dan agama dengan segala pengorbananya hinga harta benda dan jiwa, ” katanya.
Sementara Narikin, S.Ag Guru MI Ma’arif NU 01 Pangebatan menjelaskan, siswa harus dibekali sejak usia dini dengan pendalaman kisah isra mi’raj. Agar dapat memahami perjuangan Nabi Muhammad Saw dalam menjalankan perintah Allah Swt dalam isra mi’raj.
Baca juga:
Padepokan SH Terate Madiun Memutih Hari Ini
|
Kisah isra mi’raj, menurut Kyai Ahmad Nur Huda perlu ditanamkan sejak dini kepada siswa. Sebagai media pembelajaran yang mengandung nilai dan hikmah dari peristiwa isra mi’raj untuk diamalkan dalam keseharian.
“Peringatan isra mi’raj dijadikan ikhtiar dan sarana untuk memperdalam kisahnya. Sehingga didalam diri peserta didik akan tertanam betapa pentingnya mendirikan dan menjaga shalat lima waktu serta tidak meremehkan shalat, ” tandasnya.
Kyai Ahmad Nur Huda menambahkan, dengan meneladani kisah isra mi’raj akan dapat menambah keyakinan dan meningkatkan kedisiplinan dalam menjalankan shalat lima waktu dari waktu ke waktu yang berkesinambungan.
“Semoga melalui kegiatan ini bisa memberikan dorongan semangat untuk peserta didik dalam belajar ilmu yang bermanfaat dan mendatangkan keberkahan di dunia dan di akhirat. Melalui pendalaman kisah isra mi’raj dapat menambah keimanan dan kemantapan dalam beribadah, khususnya shalat, ” pungkasnya.
Acara berjalan lancar sukses, hikmad dan dihadiri ratusan peserta didik, guru, karyawan, perwakilan wali murid TK, dan acara ditutup dengan doa dilanjutkan makan bersama.
(Djarmanto-YF2DOI)