BANYUMAS - Usia lanjut lansia dengan keterbatasan harta tetapi jiwanya kaya raya, satu peribahasa yang pantas untuk nenek Tarisem (75), warga Desa Karanggude, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jum'at (24/03/2023).
Meski nenek Tarisem Ibu tiga anak dan berprofesi sebagai pemasak (Banyumasnya: indel) gula kelapa di rumahnya. Berpenghasilan minim, akan tapi dengan kedermawanannya ketulusan mewakafkan tanah seluas 20 ubin guna pembangunan mushala di desa tempat tinggalnya.
Nenek Tarisem ketika ditemui awak media mengatakan, dengan ikhlas mewakafkan tanahnya, karena menjadi bagian dari sebuah ikhtiar untuk bekal dikehidupan dengan berharap bisa mendapat Ridlo Allah Swt.
“Saya ikhlas wakafkan tanah ini, yang akan dibangun mushala oleh Ketua dan pengurus RT setempat, " kata nenek Tarisem kepada awak media, Rabu (22/03/2023) pagi.
Ketua JPZISNU Care-Lazisnu Beres Purwokerto Barat Banyumas Ustadz Daryanto mengantakan, adanya ketulusan keikhlasan yang telah ditunjukkan nenek Tarisem didampingi beberapa Ketua RT, tokoh masyarakat dan PH PL JPZIS Beres.
“Saya merasa haru dengan apa yang telah dilakukan nenek Tarisem, ia bukan orang kaya raya harta tetapi kaya hati. Ini adalah hal yang sangat luar biasa, dan semoga bisa menjadi teladan untuk yang lainnya, ” ujar Ustadz Daryanto.
Ustadz Daryanto menambahkan, nenek Tarisem dalam mengarungi kehidupan sangatlah sederhana segala sesuatunya. Sebuah dapur berdinding anyaman bambu dan sebagian beratap genteng, yang biasa dipergunakan untuk memasak gula merah dari air nila kelapa.
"Saya memberikan sekedar bantuan berupa material semen untuk mushala di dekat rumah nenek Tarisem. Bersama Ketua RT dan tokoh masyarakat setempat, berharap bisa meneladani kemuliaan nenek Tarisem, " imbuhnya.
Lebih lanjut, Ustadz Daryanto mengungkapkan, pihaknya akan mengusulkan nenek Tarisem dan anggota keluarganya bisa mendapatkan KIS (Kartu Indonesia Sehat) APBN ataupun APBD Banyumas.
“JPZIS Beres akan nyengkuyung rangkaian proses ini, ” tandas Ustadz Daryanto.
(Djarmanto-YF2DOI)